1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan sengit dalam industri ritel telah melanda negara-negara maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Persaingan terjadi terutama antara usaha ritel tradisional dan ritel modern (supermarket dan hipermarket). Namun, menjelang dekade akhir modern lalu persaingan telah meluas hingga ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel yang bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah berdampak pada pengembangan jaringan supermarket (Reardon & Hopkins 2006). Supermarket bermerek asing mulai masuk ke Indonesia pada akhir 1990-an semenjak kebijakan investasi asing langsung dalam sektor usaha ritel dibuka pada 1998. Meningkatnya persaingan telah mendorong kemunculan supermarket di kota-kota lebih kecil dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan terjadinya perang harga. Akibatnya, bila supermarket Indonesia hanya melayani masyarakat kelas menengah ke atas pada era 1980-an dan awal 1990-an (CPIS 1994).
Penjamuran supermarket hingga ke kota-kota kecil dan adanya praktik pemangsaan melalui strategi pemangkasan harga memungkinkan konsumen kelas menengah bawah untuk mengakses supermarket. Persoalan ini tentu juga dialami di negara berkembang lainnya (Reardon etal 2003; Collett & Wallace 2006). Kendati persaingan antar supermarket secara teoretis menguntungkan konsumen, dan mungkin perekonomian secara keseluruhan, relatif sedikit yang diketahui mengenai dampaknya pada pasar tradisional. Mengukur dampak amat penting mengingat supermarket saat ini secara langsung bersaing dengan pasar tradisional, tidak hanya melayani segmen pasar tertentu. Strategi pemasaran terdiri dari unsur-unsur pemasaran yang terpadu (4P dari marketing mix, yaitu product, price, promotion, place) yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan-perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen (Basu Swasta dan T Hani Handoko,2000:119). Perilaku konsumen yang dimaksudkan di sini tentu saja perilaku konsumen yang nantinya akan mendatangkan pendapatan bagi swalayan tersebut. Pada penelitian ini, dipilih pasar swalayan PT. Midi Utama Indonesia (ALFAMIDI) sebagai obyek penelitian. Sedangkan faktor-faktor yang akan diteliti adalah menekankan pada faktor produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, untuk dapat menarik konsumen dan dapat bersaing dengan swalayan lain, maka hal yang dilakukan swalayan adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen mencapai kepuasan dengan cara memberikan produk yang berkualitas dan selengkap mungkin, harga yang terajangkau dan lokasi yang memadai sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan alasan tersebut di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap konsumen pasar swalayan PT. Midi Utama Indonesia (ALFAMIDI) dengan judul
“ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (studi kasus Pasar Swalayan Alfamidi Cabang Bintara)”
1.2 Rumusan Masalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dirumuskan dan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah bagaimana produsen swalayan siap bersaing ketat dengan yang lainnya dan respon masyarakat mengenai perdagangan suatu produk dengan pelayanan yang memuaskan hingga menjadi pelanggan tetap.
1.2.1 Adakah pengaruh dan seberapa besar pengaruh produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara?
1.2.2 Faktor manakah dari produk, pelayanan, dan lokasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasar walaya Alfamidi Cabang Bintara? Bagaimana tingkatan dan pengaruh produk, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan pembeli konsumen?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi dengan penilitian di PT. Midi Utama Indonesia (ALFAMIDI) yang berada di daerah Bintara jaya, Bekasi, dengan 105 responden.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1.4.1 Untuk mengetahui adanya pengaruh dan seberapa besar pengaruhdari faktor produk pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara.
1.4.2 Untuk mengetahui faktor manakah diantara faktor produk, pelayanan, dan lokasi yang memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara.
0 komentar:
Posting Komentar