4.1 Karakteristik Responden Sampel Penelitian
Responden sampel penelitian sebanyak 105 konsumen dari populasi yang tidak terbatas. Dari pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober sampai dengan 20 Oktober 2010 dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Responden berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data tentang pendidikan responden pasar swalayan Alfamidi bintara Jaya. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa konsumen pasar Alfamidi Cabang Bintara Jaya, paling sedikit berpendidikan SD sebesar 6 responden (5.71%), sedangkan pendidikan paling banyak responden pasar swalayan Alfamidi adalah berpendidikan SMA sebesar 36 Responden (34.29%).
2. Responden berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data tentangpekerjaan responden yang dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 menunjukkan konsumen pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara Jaya, responden memiliki pekerjaan paling banyak adalah Ibu rumah tangga sebanyak 48 responden (45.71%), sedangkan jenis pekerjaan responden yang paling sedikit adalah wiraswasta sebesar 5 responden (4.77%).
3. Responden berdasarkan usia
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data tentang usia responden yang dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 menunjukkan konsumen pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara Jaya, responden paling banyak beusia 26 – < 35 tahun sebanyak 49 responden (46.67%) dan responden paling sedikit berusia lebih dari 55 tahun sebanyak 4 responden (3.80%).
4. Responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa konsumen pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara Jaya, responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 22 responden (20.96%), dan 83 responden (79.04%) adalah berjenis kelamin perempuan.
4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase
Sesuai dengan tujuan analisis deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran mengenai hasil penelitian secara umum, bagaimana karakteristik subyek penelitian sehubungan dengan variabel-variabel yang diteliti. Sebelum dilakukan analisis statistik terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap skor masingmasing variabel. Pembobotan ini dilakukan dengan memberikan skor total dengan jumlah item dari variabel yang dibobot.
Hasil tanggapan dari 105 responden terhadap item-item kuesioner yang terbagi menjadi 5 item variabel produk, 6 item variabel pelayanan, 4 item variabel lokasi, dan 5 item variabel keputusan pembelian. Hasil analisis deskriptif persentase variabel-variabel penelitian setelah dilakukan pembobotan, terangkum dam tabel berikut ini:
Jika dihitung dengan skor 0,721 x 2625 = 1892. dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan di pasar Alfamidi termasuk kategori tinggi
Jika dihitung dengan skor 0,368 x 3150 = 1159. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan di pasar swalayan Alfamidi termasuk kategori rendah.
Jika dihitung dengan skor 0,589 x 2100 = 1236. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi di pasar swalayan Alfamidi termasuk kategori sedang.
Jika dihitung dengan skor 0,705 x 2625 = 1850. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian di pasar swalayan Alfamidi termasuk kategori tinggi.
4.1.3 Analisis Regresi Produk, Pelayanan, dan Lokasi tarhadap Keputusan Pembelian
Dalam melakukan analisis terhadap hubungan dan pengaruh produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk di pasar swalayan Alfamidi Bintara digunakan analisis regresi berganda. Bentuk model yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan:
Y = Keputusan konsumen dalam membeli produk
X1 = Produk
X2 = Pelayanan
X3 = Lokasi
a = Konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi masing-masing variabel
Hasil dari analisis regresi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel ini, namun jika diringkas dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut ini:
Y = 4,66 + 0,204 X1 + 0,4655 X2 + 0,352 X3
Koefisien regresi tersebut bertanda positif (+), artinya kenaikan variabel independent akan diikuti oleh kenaikan variabel dependent. Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut:
- konstanta (a) = 4,66, artinya bahwa jika tidak ada produk, pelayanan, dan lokasi maka keputusan konsumen dalam melakukan pembelian adalah sebesar 4,66.
- Koefisien regresi (b1) = 0,204, artinya jika produk yang diberikan pramuniaga pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara skornya naik 1 satuan sementara faktor pelayanan dan lokasi tetap maka keputusan konsumen dalam membeli produk (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,204
- Koefisien regresi (b2) = 0,4655, artinya jika pelayanan yang diberikan pramuniaga pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara skornya naik 1 satuan sementara faktor produk dan lokasi tetap maka keputusan konsumen dalam membeli produk (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,4655.
- Koefisien regresi (b3) = 0,352, artinya jika lokasi yang diberikan pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara skornya naik 1 satuan sementara factor produk dan pelayanan tetap maka keputusan konsumen dalam membeli produk (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,352.
a. Uji F atau Simultan
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda dengan program SPSS seperti hasil yang diperoleh dari persaman regresi sebagai berikut:
Y = 4,66 + 0,204 X1 + 0,4655 X2 + 0,352 X3
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel produk, pelayanan, dan lokasi mampu menjelaskan atau berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian konsumen. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung, apabila nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linier berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya. Berdasarkan hasil analisis regresi SPSS pada lampiran diketahui Fhitung sebesar 79,053 dan Ftabel = 3,0864 dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 79,053 > 3,0864. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara simultan produk, pelayanan, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk. Sehingga hipotesis yang berbunyi produk, pelayanan, dan lokasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk di pasar swalayan Alfamidi diterima. Dalam analisis regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R2) secara keseluruhan. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,701. Hal ini berarti bahwa persentase pengaruh produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 70,1 %. Sedangkan sisanya sebesar 29,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
b. Uji t atau Parsial
Uji t yang digunakan adalah secara individu (parsial) yaitu suatu pengujian terhadap pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian koefisien regresi produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk adalah sebagai berikut:
- Nilai thitung untuk koefisien regresi dapat diketahui dari hasil perhitungan komputer. Besarnya masing-masing nilai thitung dari masing-masing regresi dapat dilihat pada Tabel4.9.
- Nilai kritis atau ttabel pada taraf signifikansi 5 % adalah 1,983. sedangkan thitung produk thitung X1 = 2,911 dan thitung pelayanan thitung X2 = 6,231 dan thitung lokasi thitung X3 = 5,864. Dan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai thitung koefisien regresi dari produk, pelayanan, dan lokasi lebih besar dari ttabel, sehingga produk, pelayanan, dan lokasi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain melakukan pembuktian dengan uji F, uji R2, dan uji t, maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi (r2) parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata faktor yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap pembelian konsumen adalah faktor pelayanan yaitu sebesar 0,2777 (27,77 %) yang diperolehnya dari koefisien korelasi parsial untuk strategi pelayanan dikuadratkan. Koefisien determinasi parsial untuk lokasi sebesar 0,2540 (25,40 %) yang diperolehnya dari koefisien korelasi parsial untuk strategi lokasi dikuadratkan. Sedangkan koefisien determinasi (r2) parsialnya untuk variabel strategi produk sebesar 0,0773 (7,73 %) yang diperoleh dari koefisien parsial untuk variabel strategi produk yang dikuadratkan. Hal ini berarti bahwa sumbangan parsial dari variabel produk terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 7,73 %, sumbangan parsial dari variabel pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 27,77 %, dan sumbangan parsial dari variabel lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 25,40 %.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji pengaruh produk (X1), pelayanan (X2), dan lokasi (X3) terhadap keputusan konsumen (Y) secara simultan menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara. Bentuk persamaan yang menggambarkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah Y = 4,66 + 0,204 X1 + 0,4655 X2 + 0,352 X3. Berdasarkan persamaan regresi berganda yang diperoleh di mana koefisien regresi b1, b2, b3, bertanda positif maka menunjukkan bahwa bentuk pengaruhnya adalah positif, yang artinya jika variabel produk, pelayanan, dan lokasi ditingkatkan secara bersama-sama sebesar satu unit, maka keputusan pembelia akan meningkat sebesar 0,204 + 0,4655 + 0,352 pada konstanta 4,66 dan sebaliknya jika variabel produk, pelayanan, dan lokasi menurun secara bersama-sama sebesar satu unit, maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,204 + 0,4655 + 0,352 pada konstanta 4,66.
4.2.1 Variabel produk(X1) terhadap keputusan pembeli (Y)
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi untuk variabel X1 yaitu b1 sebesar 0,204. Dari keberartian koefisien regresi dengan uji t, diperoleh thitung = 2,911 > ttabel = 1,983. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel produk (X1) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). jika dilihat dari determinasi parsialnya, variabel produk (X1) memberikan sumbangan terhadap keputusan pembelian sebesar 7,73 %. Dengan demikian koefisien regresi sebesar 0,204 dan koefisien determinasi parsial sebesar 7,73 % menunjukkan bahwa untuk variabel produk (X1) jika terjadi perubahan sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan perubahan pada keputusan pembelian (Y) sebesar 0,204 satuan atau 7,73 % dengan asumsi variabel pelayanan (X2) dan lokasi (X3) tetap. Variabel produk memiliki pengaruh paling kecil dibandingkan dengan variabel pelayanan dan lokasi. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan di pasar swalayan Alfamidi termasuk dalam kategori tinggi yaitu 72,1 %. Nilai koefisien regresi variabel produk (X1) bertanda positif ini memberikan indikasi bahwa variabel produk memberikan pengaruh positif terhadap keputusan membeli produk di pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara.
4.2.2 Variabel pelayanan(X2) terhadap keputusan pembeli (Y)
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi untuk variabel X2 yaitu b2 sebesar 0,4655. Dari keberartian koefisien regresi dengan uji t, diperoleh thitung = 6,231 > ttabel = 1,983. dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel pelayanan (X2) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). jika dilihat dari determinasi parsialnya, variabel pelayanan (X2) memberikan sumbangan terhadap keputusan pembelian sebesar 27,77 %. Dengan demikian koefisien regresi sebesar 0,4655 dan koefisien determinasi parsial sebesar 27,77 % menunjukkan bahwa untuk variabel pelayanan (X2) jika terjadi perubahan sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan perubahan pada keputusan pembelian (Y) sebesar 0,4655 satuan atau 27,77 % dengan asumsi variabel produk (X1) dan lokasi (X3) tetap. Variabel pelayanan memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusankonsumen dalam pembelian dibandingkan variabel produk dan lokasi. Sedangkan berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pasar swalayan Alfamidi termasuk kategori rendah. Nilai koefisien regresi variabel pelayanan (X2) bertanda positif ini memberikan indikasi bahwa variabel pelayanan memberikan pengaruh positif terhadap keputusan membeli produk di pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara.
4.2.3 Variabel lokasi (X3) terhadap keputusan pembeli (Y)
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi untuk variabel X3 yaitu b3 sebesar 0,352. Dari keberartian koefisien regresi dengan uji t, diperoleh thitung = 5,864 > ttabel = 1,983. dengan demikian dapat dijelaskan bahwa variabel lokasi (X3) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). jika dilihat dari determinasi parsialnya, variabel lokasi (X3) memberikan sumbangan terhadap keputusan pembelian sebesar 25,40 %. Dengan demikian koefisien regresi sebesar 0,352 dan koefisien determinasi parsial sebesar 25,40 % menunjukkan bahwa untuk variabel lokasi (X3) jika terjadi perubahan sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan perubahan pada keputusan pembelian (Y) sebesar 0,352 satuan atau 25,40 % dengan asumsi variabel produk (X1) dan pelayanan (X2) tetap. Pemilihan lokasi merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa lokasi swalayan termasuk kategori sedang yaitu 58,9 %. Nilai koefisien regresi variabel lokasi (X3) bertanda positif ini memberikan indikasi bahwa variabel lokasi memberikan pengaruh positif terhadap keputusan membeli produk di pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara.
4.2.4 Pengaruh Produk, Pelayanan, dan Lokasi terhadap Keputusan pembelian
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan pembelian produk di pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara. Besarnya pengaruh dari ketiga variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap keputusan pembelian (Y) adalah 0,701 atau 70,1 %. Hal ini menunjukkan bahwa produk, pelayanan, dan lokasi memberikan andil yang cukup besar terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk di pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara. Sedangkan sisanya 29,9 % dipengaruhi oleh faktor lain di luar model yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Dari ketiga faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara, ternyata pelayanan memberikan pengaruh yang paling besar yaitu sebesar 27,77 %. Hal ini disebabkan karena sebagian besar konsumen menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan pasar swalayan perlu diperhatikan. Pada umumnya para pramuniaga kurang memperhatikan masalah pelayanan bagi konsumen yang mengunjungi pasar swalayan. Terbukti dari cara mereka melayani konsumen. Dengan demikian konsumen akan merasa kurang puas sehingga akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel produk memberikan pengaruh sebesar 7,73 %. Hal ini disebabkan karena produk merupakan prioritas yang harus diperhatikan agar kepuasan konsumen dapat terbentuk sehingga akan berpengaruh pada pembeliannya. Ini bisa dilihat bahwa pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara sangat memperhatikan kualitas dan kelengkapan sehingga banyak konsumen yang merasa puas. Hal inilah yang menyebabkan variabel produk sedikit pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen. Buktinya 47,6 % responden mengatakan kualitas produk baik dan 49,5 % menyatakan produk yang ditawarkan oleh pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara. Variabel lokasi memberikan pengaruh sebesar 25,40 %. Hal ini disebabkan karena lokasinya cukup strategis sehingga konsumen dapat dengan mudah untuk menjangkaunya. Variabel produk, pelayanan, dan lokasi masing-masing memberikan pengaruh produk sebesar 7,73 %, pelayanan 27,77 %, dan lokasi 25,40 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kemungkinan variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah promosi, manajemen, dan sebagainya. Jadi, dengan demikian variabel produk memberikan pengaruh paling kecil terhadap keputusan pembelian konsumen karena produk yang ditawarkan oleh pasar swalayan Alfamidi Cabang Bintara dengan pasar swalayan lain cenderung homogen. Di sisi lain, variabel pelayanan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan pembelian konsumen karena pelayanan yang diberikan pasar swalayan bersifat dinamis dan relatif sehingga perlu diperhatikan.
0 komentar:
Posting Komentar