Sabtu, 16 April 2011

Tugas Softskill RESENSI


Tugas Bahasa Indonesia, Resensi dalam buku


Judul Buku                          :               USAHA PERJALANAN DAN WISATA (travel and tour)
Nama Pengarang              :               MT.Sirait,BBA dan  Drs.Rustan Sirait Benyamin H.A.,SS
Nama Penerbit                  :               PT.Gramedia Utama
Tahun Penerbit                 :               2002 Cetakan Peratama
Tebal Buku                          :               98 Halaman

USAHA PERJALANAN DAN WISATA

Industri atau Usaha Pariwisata berkembang demikian pesat, sehingga telah tumbuh menjadi suatu industri atau usaha tersendiri sebagaiman industry usaha lainnya. Berbeda dengan industri atau usaha yang memproduksi barang-barang jadi dan memerlukan bahan baku tersendiri atau tertentu dengan bantuan rangkaian mesin-mesin atau pabrik, indusrti atau usaha pariwisata memerlukan rangkaian kegitan kompleks dalam memadukan jasa pelayanan (service) dengan kebutuhan manusia dalam melakukan perjalanan.
Industry pariwisata sering disebut “Unsmoked Industry” atau industry yang tidak berasap, karena memang tidak memelurkan perangkat=perangkat mesin atau proses, namun memerlukan suatu ketelitian, keterampilan, perasaan dan keahlian khusus dalam memadukan komponen-komponen yang terlibat dalam menciptakan suatu produk yang dapat dinikmati oleh konsumen.
Sehubungan dengan ruang lingkup pariwisata adalah ruang lingkup yang berhubungan dengan fasilitas yang dibutuhkan oelh manusia dalam perjalananya, maka salah satu bagian indutri atau usaha pariwisata ini adalah “Usaha Perjalanan dan Wisata” atau lebih di kenal “Travel and Tour Industry”.
Selaras dengan tujuan Pemerintah menjadikan Pariwisata sebagai primadona dalam menghasilkan devisa bagi negara, maka Usaha Perjalanan dan Wisata juga harus berbenah diri dalam melaksanakan kegiatannya, terutama untuk dapat memberikan pelayanan atau service terhadap konsumen. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki tenaga-tenaga yang trampil dan professional serta sangup mengantisipasi kebutuhan pelanggan. Adapun prospek dalam “Usaha Perjalanan Bisnis” sebagai salah satu komponen Industry atau Usaha Pariwisata akan dapat menjadi :
1.      Salah satu yang membantu Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan terutama dalam memperoleh devisa.
2.      Salah satu membantu Pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
3.      Salah satu usaha berpatisipasi mengangkat taraf kehidupan dari masyarakat.
4.      Salah satu partner Pemerintah dalam memperkenalkan Bangsa dan Negara Indonesia kepada dunia luar.
5.      Alat untuk menarik wisatawan manca negara melakukan perjalanan ke Indonesia dan alat untuk menarik wisatawan nusantara dalam mengenal lebih banyak tentang daerah dan negara sendiri.
Menurut WATA (World Association of Travel Agent) atau Perhimpunan Agen Perjalanan Seluruh Dunia; Pariwisata adalah Perjalanan keliling selama lebih dari 3 hari, yang diselengarakan oleh sesuatu kantor atau agen perjalanan travel (travel bureau) pada suatu kota dan yang acaranya antara lain mencakup melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.
           Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, Pari  berate berkeliling atau berputar-putar sedangkan Wisata berasal dari kata Wis berarti tempar, sedangkan Ata berate banyak. Dengan demikian pariwisata dapat diartikan berkeliling ke banyak atau ke berbagai tempat atau dengan kata lain dapat di simpulkan ke berbagai tempat dan kembali ke tempat semula darimana memulai perjalanan.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pariwisata membutuhkan fasilitas-fasilitas dalam melaksanakan suatu kegiatan. Fasilitas tersebut disediakan oleh suatu Badan Usaha agar perjalanan tersebut dapat menyenangkan di perlu pengelola dan penanganan yang baik dengan berbagai macam bentuk dan corak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pariwisata adalah Industri.n
           Menurut A.S Hornby dalam bukunya The Advance Learners Dictionary of Current English, industri adalah suatu kerja keras yang memberikan hasil, mengahasilkan barang-barang dan memuaskan kebutuhan atau kesajaterahan manusia. Dapat di simpulkan bahwa industri adalah suatu rangkaian atau proses yang menghasilkan produk atau kebutuhan dan kesaterahaan manusia. Sedangkan yang di maksud produk adalah sesuatu yang dihasilkan baik berupa barang yang mempunyai nilai baik dari segi ekonomis, social dan psikologis.
           Sarana atau komponen usaha yang terlibat di dalamnya, ada 3 macam sarana industri pariwisata yang kita kenal antara lain ;
1.      Saran Pokok Kepariwisataan, contoh perusahaan perjalanan, penginapan.
2.      Sarana Pelengkap Kepariwisataan, contoh lapangan olahraga golf, kolam renang.
3.      Sarana Penunjang Kepariwisataan, contoh bioskop, steambath, night club.
Secara garis besar hasil produksi industri pariwisata ini dapat di kategorikan 2 jenis yaitu ;
1.      Hasil produk berupa benda atau barang yaitu produk yang di hasilkan oleh industri makanan dan minuman, industri kerajinan tangan.
2.      Hasil produksi berupa jasa yaitu produk yang dihasilkan oleh perusahaan akomodasi, perjalanan, angutan dan lain-lain.
Perjalanan dan Wisata adalah dua macam bentuk perjalanan secara sepintas lalu mempunyai pengertian yang sama menitikberatkan pada perjalanan yang mempunyai arti berpindahnya manusia dari satu tempat ke tempat yang lain dengan maksud dan tujuan tertentu. Namun, jika di kaji dan di analisa lebih lanjut sebenarnya antara keduanya di sebut perjalanan ini mempunyai arti yang berbeda-beda walaupun bersifat graduail belaka.
            Pentingnya Perusahaan Perjalanan, di tinjau dari susut kepentingan konsumen yaitu melakuak perjalanan dari satu pihak dan yang melakukan usaha di lain pihak, beberapa alas an lain menakibatkan perusahaan perjalanan itu berdiri sendiri bahkan menjadi sarana pokok pada industri pariwisata antara lain ;
1.      Adanya keinginan saling membantu memenuhi kebutuhan dan kepentingan bersama.
2.      Adanya kesibukan tersendiri dari manusia dalam pekerjaanya.
3.      Adanya keinginan untuk mendapatkan informasi secara timbal balik yang tepat dan akurat dari orang yang melakukan perjalanan.
4.      Pariwisata merupakan salah satu bidang industri yang berkembang sebagaiman bidang-bidang lainnya dapat menunjang pendapatan negara.
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perjalanan mempunyai dua fungsi yaitu ;
1.      Fungsi sebagai perantara adalah menghubungkan konsumen dalam hak wisatawan dengan perusahaan lain yang menjadi pemilik jasa yang disebut principals.
2.      Fungsi sebagan pengorganisasian adalah menyediakan kebutuhan-kebutuhan wisatawan.
Bentuk perusahaan masih di bedakan atas 2 bentuk yaitu ;
1.      Bentuk sebagai WHOLESALER
Berfungsi sebagai pengorganisasian sekaligus bertindak pelaksana, juga mengkombinasi semua jasa atau kebutuhan wisatawan seperti transportasi.
2.      Bentu sebagai RETAILER
Bertindak sebagai intermediary dan perantara, yaitu memberikan keterangan, konsultasi atas produk yang dijual.
Sejarah timbulnya perusahaan perjalanaan di Indonesia yaitu perusahaan perjalanan pertama di Indonesia didirikan oleh pemerintah Bekanda pada tahun 1910  dengan nama V.T.V (Vereeninging Touristen Verkeer). Perusahaan ini dahulunya terletank di ujung jalan Veteraan, Jakarta yang pada masa itu lebih dikenal dengan nama Risjswijk.
Organisasi ini berfungsi untuk mengatur perjalanan wisata khusus bagi orang Belanda yang tidak sempat atau dapat pulang ke negero Belanda pada saat liburannya karena lamanya perjalanan dan mahalnya biaya. Pemerintah Belanda pada tahun 1926 menunjukan perusahaan Perjalanan Belanda untuk membuka kantornya di Batavia mengantikan V.T.V. Perusahaan tersebut bernama LISONE- LINDMAN (LISLIND), dan pada tahun 1928 LISLIND dilebur menjadi NITOUR yang menjadi anak perusahaan K.L.M dan K.P.M. Milik Kerajaan Belanda. Sejak itu, NITOUR terus berkembang sebagai perusahaan Perjalanan tunggak di Indonesia sampai saat meletusnya Perang Dunia II.
Penggolongan usaha perjalanan, sebagaimana Hotel di golongkan atas kelas berbintang dan kelas melati, Usaha Perjalanan di Indonesia juga mempunyai penggolongan. Adapun penggolongan tersebut yaitu ;
a)      CAKRA I
Biro perjalanan wisata atau Agen Perjalanan Wisata yang mempunyai kegiatan usaha dalam skala kecil. Contohnya, B.P.W yang belum memiliki angkutan wisata.
b)      CAKRA II
Biro Perjalanan Wisata yang telah mempunyai kegiatan usaha dalam skala menengah. Contohnya, B.P.W yang telah memiliki cabang usaha di beberapa negeri.
c)      CAKRA III
Biro Perjalanan Wisata yang telah mempunyai kegiatan usaha dalam skala besar dari luas. Contohnya, B.P.W yang telah memiki cabang usaha di beberapa kota baik dalam maupun luar kota.
d)      CAKRA IV
Penggolongan yang tertinggi kepada biro perjalanan wisata. Di Indonesia saat ini di raih oleh beberapa B.P.W yang berhak meraih kategori ini adalah perusahaan yang telah memenuhi persyratan CAKRA III, dan mempunyai sistem komunikasi yang lengkap,
Sistem Niaga Usaha Perjalanan, sehubungan dengan produk yang akan di perjual belikan hanya menyangkut jasa dan memperdagangkan produk yang dimiliki penyedia jasa maka usaha perjalanan menentukan keuntungan dengan cara ‘
a      Komisi
Sejumlah hasil yang diperoleh sebagai jasa penjualan dari suatu produk. Biasanya diberikan dalam bentuk persentase sesuai fungsinya sebagai peratara.
b      Mark Up
Suatu pertambahan nilai dari suatu produk yang dijual untuk memperoleh keuntungan
c      Komisi + Mark Up
Diman keuntungan yang diperoleh adalah kedua gabungan ini, biasanya di pergunkan oleh tour organizer untuk menentukan haraga secara keseluruhan.
d      Incentive
Suatu pendapatan berupa bonus atau tambahan jasa tagert penjualan yang di capai oleh perusahaan perjalanan.
Dalam menciptakan dan menjual produk –produk ini Usaha Perjalanan mengenal 2 sistem antara lain ;
1)      SUPPLY SYSTEM
Menawarkan produk kepada perusahaan perjalanan, selanjutnya mengekemas produk-produk tersebut menjadi satu produk paket di sebut tour package
2)      DISTRIBUTION SYSTEM
Distributor atas produk jasa Principals terhadapa konsumen, system ini juga di sebut direct selling atau penjulan secara langsung kepada konsumen.
Sistem Pemasaran Produk, pemasaran yang dimaksud disini langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk menyebarkan produk agar sampai ke tangan konsumen. Bagaimana agar produk dapat memuaskan konsumen dan dapat terjual sesuai dengan rencana. Beberapa langkah yang harus diperhitungkan oleh perusahaan perjalanan adalah meliputi ;
a.      LOKASI
Produk yang dibentuk dan dipasarkan herus sesuai dengan permintaan pasar. Bagian pemasaran harus bisa mengantisipasi keinginan konsumen dan menguasai pasar.
b.      PRODUK
Jenis produk yang di tawarkan juga merupakan salah satu yang harus diperhatikan. Jenis tour yang diproduk dengan program yang bervariasi tentunya akan memebrikan kesempatan bagi konsumen untuk memilih produk yang di inginkan.
c.       HARGA
Harga yang diperjual belikan agar dapat meraih keutungan, pertimbangan dengan harga yang ditawarkan merupakan salah satu yang penting. Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan daya beli konsuen.
d.      PROMOSI
Salah satu carapemebrian informasi atas produk yang dijual. Bentuk promosi dapat secara langsung maupun tidak langsung terhadap konsumen.
e.      PEMAKAI
Di sesuaikan dengan memperhatiakn penduduk. Aagar produk dapat mengenai sasaran dengan yang di harapkan sesuai dengan minat penduduk, kemampuan penduduk, kebiasaan (adat istiadat) dan iklim.
Artikel ini hanya sekedar resensi dari buku “ USAHA PERJALANAN DAN WISATA (travel and tour)” disusun oleh MT.Sirait,BBA dan  Drs.Rustan Sirait Benyamin H.A.,SS
Dalam buku ini menjelaskan tentang cara usaha perjalanan dalam pariwisata, berawal mulanya sejarah timbulnya perusahaan perjalanan di Indonesia, sistem niaga usaha perjalanan, stuktur organisasi perjalanan hingga cara memasarkan biro jasa perjalanan. Buku ini sangat bagus sebagai referensi untuk pembuatan laporan atau laporan ilmiah karena buku ini menceritakan tentang batasan yang perlu di ketahui mahasiswa karena membuat kesimpulan sendiri terhadap buku ini, sehingga lebih memudahkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan terhadap latar belakang pembuatan proposal atau laporan imiah.
Namun, kekurangan dalam buku ini tidak begitu detail tehadap studi kasus yang menceritakan kejadian yang sebenarnya dan mengulas untuk ke kedapanya Indonesia akan seperti apa untuk meningkatkan budaya yang telah di rengut oleh negara tentangga dan bisa meningkatkan devisa negara melalui pariwisata. Sehingga buku ini perlu adanya revisi yang terbaru dan mengulas tentang pariwisata yang lalu dengan pariwisata yang sekarang dan bagaimana menggambarkan untuk lebih memperkenalkan negara Indonesia di seluruh belahan dunia. 


 Semoga Bermanfaat ^_^ ”

1 komentar:

Teman jangan lupa yah , mencantumkan link gunadarma . Skarang kan sudah mulai softskill, dan sebagai salah satu mahasiswa gunadarma , ayoo dong masukkin link gunadarmanya.

coba cek di studentsite newsnya yah.

http://www.studensite.gunadarma.ac.id

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites